RSS

Identifikasi Korban Bencana Masal

B
encana bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan bisa meminta korban tidak hanya satu atau dua orang saja. Jika terjadi suatu bencana  baik yang diakibatkan karena terjadinya kecelakaan mobil, pesawat dan atau kapal laut, kemudian akibat bencana alam, aksi terorisme dengan pengeboman dan lain sebagainya yang mengakibatkan  jatuhnya banyak korban, disini akan menimbulkan masalah dalam mengidentifikasi korban tersebut.
Masalah yang dihadapi dalam mengidentifikasi korban bencana masal :
1.  Banyaknya jumlah korban Dengan jumlah petugas identifikasi yang relatif sediki
2. Perlu Koordinasi antar departemen untuk memperisingkat identifikasi waktu agar dapa menyelesaikan identifikasi korban secara tepat dan tepat  namun koordinasi ini cenderung terhambat.
3. Medan / Lokasi Dalam kasus bencana biasanya juga menimbulkan faktor kesulitan baru adalah untuk mencapai medan / lokasi bencana. Faktor-faktor tersebut di atas menjadi suatu keharusan dimana identifikasi massal dilakukan secara efektif & efisien.

Tujuan dilakukan Identifikasi Korban Massal sangat penting mengingat kepastian seseorang hidup dan mati sangat diperlukan untuk kepentingan hukum yang berkaitan dengan Asuransi, Pensiun, Warisan, dan lain-lain.

Dalam identifikasi korban dalam jumlah yang sedikit dengan adanya cukup waktu dan tenaga, metode primer yang biasanya digunakan adalah : a. Sidik jari b. Dental record c. DNA Dengan metode sekunder adalah data-data lainnya yang menjelaskan atau menerangkan identitas korban seperti ciri fisik secara visual, dokumen, dll.

angkah langkah dalam pelaksanan Identifikasi:

1.    Mengamankan tempat kejadian : memasang garis polisi, mengevakuasi korban, dan memberi label atau tanda pada korban  
        Mengoleksi data post – mortem
Data post mortem adalah data-data hasil pemeriksaan forensik yang dilihat dan ditemukan pada jenazah korban. Kita harus mencatat data data yang didapat pada jenasah selengkap lengkapnya. Mulai dari cici-ciri umum, perkiraan umur, jenis kelamin, ras. Pertama ambil foto keadaan jenasah secara utuh baik masih menggunakan pakaian atau yang telah dilepas, kemudian lakukan pemeriksaan fisik untuk melihat ciri-ciri fisik khusus yang ada pada tubuh korban. Kemudian ambil sidik jari korban, lakukan pemeriksaan radiologis gunanya yaitu untuk melihat apakah pada jenasah memiliki tanda khusus pada bagian dalam tubuh, sperti pemasangan pen pada patah tulang, dll. Setelah itu identifikasi gigi. Setelah semua itu dilakukan cegah peruban pada jenasah. Pemeriksaan DNA pada Korban juga harus dilakukan untuk membandingkan dengan pihak keluarga korban



3.      Mengoleksi data ante-mortem
Data ante mortem adalah data-data yang penting dari korban sebelum kejadian atau pada waktu korban masih hidup, termasuk data vital tubuh, data gigi, data sidik jari, dan data kepemilikan yang dipakai atau dibawa

4.    Membandingkan data ante-mortem dengan Post mortem
Setelah semua data diperoleh kemudian dicocokkan antara data ante mortem dg post mortem. Untuk mendapatkan hasil yang akurat harus mendapatkan primer untuk menentukan identitas jenasah adalah Sidik jari, profil gigi, dan DNA. Jika data itu tidak bisa didapat bisa di lakukan pemeriksaan sekunder yaitu Visual, Dokumen (SIM, KTP, Paspor)  Pakaian.

5.    Mengembalikan Jenasah pada pihak keluarga
Setelah korban teridentifikasi sedapat mungkin sebelum diserahkan kepada keluarga dilakukan perawatan jenazah dengan melakukan perbaikan atau rekonstruksi tubuh, pengawetan, perawatan sesuai agama korban dan memasukkan dalam peti jenazah
Beberapa macam bencana yang telah terjadi antara lain bencana alam, kecelakaan lalu lintas darat, udara dan laut serta bom semuanya mengakibatkan banyak korban yang meninggal. Identifikasi Korban Massal sangat penting mengingat kepastian seseorang hidup dan mati . sangat diperlukan untuk kepentingan hukum yang berkaitan dengan Asuransi, Pensiun, Warisan, dan lain-lain.

Pembiayaan yang timbul dari pelaksanaan Tim Identifikasi korban Mati Pada Bencana Massal tentunya bisa dibebankan pada Negara sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Setelah jenasah teridentifikasi maka dibuatkan surat kematian, Surat kematian adalah Surat yang menerangkan bahwa seseorang telah meninggal dunia memuat : identitas, saat kematian, sebab kematian.
Kegunaan Surat kematian
       Pemakaman
       Pensiun
       Asuransi
       Warisan
       Hutang piutang
       Hukum
       statistik

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment